Berita

Sewa 40 Tahun Toyota Kijang Innova, Si Legenda Hidup Otomotif Indonesia

10 June 2017

40 Tahun Toyota Kijang Innova, Si Legenda Hidup Otomotif Indonesia

Jika menyebut mobil Multi Purpose Vehicle (MPV), maka mobil Toyota Kijang mungkin ada di benak orang Indonesia. Mobil sudah menjadi legenda hidup otomotif Indonesia selama 40 tahun.

Bulan Juni menandai 40 tahun kelahiran Toyota Kijang di Indonesia. Toyota dalam siaran persnya menyebut, sejak kehadiran generasi pertama pada Juni 1977, total penjualan Toyota Kijang di Indonesia hingga kini sudah mencapai lebih dari 1.750.000 unit dan merupakan angka penjualan tertinggi di segmen MPV Indonesia. Kijang juga merupakan model pertama Toyota yang memasuki pasar global di tahun 1987.

"Kami bersyukur bahwa sejak diperkenalkan, Kijang memang telah berhasil membuka segmen baru di pasar otomotif Indonesia, khususnya MPV. Terima kasih atas kepercayaan pasar Indonesia terhadap kehadiran Toyota Kijang yang juga telah mendorong pesatnya perkembangan segmen MPV di Indonesia hingga saat ini,' kata Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor, Yoshihiro Nakata di Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Kehadiran Toyota Kijang tidak terlepas dari respons Toyota terhadap kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri nasional melalui pengembangan alat angkut serba guna di pertengahan 1970-an. Menindaklanjuti kebijakan pemerintah tersebut, Toyota Indonesia merancang kendaraan yang sesuai dengan karakter spesifik pasar, serta kondisi geografis Indonesia dengan melahirkan generasi pertama Toyota Kijang dalam konsep Basic Utility Vehicle (BUV) yang diluncurkan pada Juni 1977.

Seiring dengan kemajuan ekonomi dan kebutuhan masyarakat, rancang bangun Toyota Kijang juga terus dikembangkan sehingga mobil ini tidak lagi hanya sebagai BUV, tapi menjadi kendaraan serba guna yang antara lain ditandai dengan kehadiran Toyota Kijang Generasi-2 pada tahun 1981. Sejak saat itu, Toyota Kijang tidak lagi dikenal sebagai kendaraan angkutan barang (commercial) atau juga sebagai kendaraan keluarga yang saat ini dikenal sebagai MPV.

Tidaklah berlebihan, jika keberhasilan Toyota Kijang Generasi-2 membuka peluang terbentuknya segmen pasar MPV di Indonesia yang sampai saat ini merupakan ceruk pasar terbesar dalam kancah pasar otomotif nasional. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) segmen MPV menguasai hampir 50% pasar otomotif nasional.

Sejak pasar MPV berkembang pesat di era 1990-an, segmen ini menjadi ceruk pasar yang paling dinamis. Tidak kurang dari 80 model MPV yang pernah masuk ke segmen MPV, dan sampai saat ini hanya 20 model yang bisa terus berlanjut, termasuk Toyota Kijang.

Kemampuan Toyota Kijang menghadapi pasar yang kian dinamis itu, tidak terlepas dari konsep pengembangannya yang selalu mengacu pada perkembangan dinamika kebutuhan dan ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap kendaraan keluarga. Ini merupakan karakter kuat Toyota Kijang yang membuat mobil tersebut tidak pernah bisa meninggalkan posisinya sebagai market leader.

Bahkan, dari sejumlah brand yang sama-sama lahir pada era 1970-an, di segmen MPV hanya Toyota Kijang yang mampu terus bertahan sehingga mendapat predikat sebagai legenda hidup pasar otomotif Indonesia.

"Keberhasilan Toyota Kijang ini juga menjadi basis pengembangan model MPV Toyota lainnya seperti Toyota Avanza dan Toyota Calya yang dua-duanya juga berhasil mendapat tempat di hati masyarakat seperti terlihat pada posisinya sebagai market leader di segmen masing-masing," kata Nakata.

Keberhasilan Toyota Kijang yang kemudian diikuti Toyota Avanza dan Toyota Calya telah menempatkan Toyota sebagai market leader di segmen MPV dan sekaligus berkontribusi besar terhadap ekspor otomotif nasional. Prestasi ini juga telah menempatkan Toyota Indonesia sebagai empat besar dalam tataran penjualan Toyota Global setelah Jepang, Amerika Serikat, dan China.

Pada 2016 lalu, total penjualan Toyota mencapai 388.204 unit. Dari jumlah tersebut, 249.253 unit diantaranya berasal dari penjualan segmen MPV.

Basis Produksi dan Andalan Ekspor

Kijang diproduksi di Pabrik Sunter 1 di kawasan Jakarta Utara milik PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hingga tahun 2004. Sejalan dengan bertambahnya antusias konsumen domestik serta dimulainya ekspor Kijang dalam jumlah besar, produksi dialihkan ke pabrik terintegrasi TMMIN, Karawang Plant 1 di Karawang Barat, hingga saat ini.

Toyota Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kandungan lokal Kijang dari generasi ke generasi, yang berarti menambah jumlah pemasok lokal yang terlibat dalam produksi. Kandungan lokal mobil yang di awal kemunculannya terkenal dengan julukan "Memang Tiada Duanya" ini bergerak dari 19 persen pada Kijang generasi pertama menjadi 30 persen pada generasi kedua.

Keseriusan untuk meningkatan kandungan lokal terus ditunjukan dengan penambahan rasio lokalisasi Kijang menjadi 40 persen pada generasi ketiga, lalu berturut-turut menjadi 53 persen dan 75 persen pada generasi keempat dan kelima, hingga generasi terkini di angka 85 persen. Sementara jumlah pemasok lokal meroket dari 8 perusahaan menjadi 139 perusahaan. Tentunya ini juga berdampak pada semakin besarnya substitusi impor serta tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi Kijang.

Pengembangan Kijang dari generasi ke generasi merupakan cerminan perkembangan cita-rasa serta sosial dan ekonomi konsumen Indonesia. Pada tahun 1977, Kijang generasi 1 yang berbentuk kotak dengan dempulan dan sambungan las di sana sini sudah cukup untuk memenuhi tuntutan saat itu, kendaraan niaga dengan harga terjangkau.

Tuntunan ini lalu bergerak menjadi generasi Kijang dengan full press body tanpa dempul, hingga kini menjadi Kijang innova dengan fitur kenyamanan dan keamanan lengkap yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Disisi lain, kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi manufaktur di pabrik-pabrik Toyota Indonesia juga meningkat pesat seiring dengan tuntuan konsumen Kijang baik di pasar domestik maupun global.

"Kijang adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perkembangan industri otomotif dan potret perkembangan sosial ekonomi bangsa Indonesia. Metamorfosa Kijang dari bentuk yang sangat sederhana di tahun 70-an menjadi kendaraan berkualitas global seperti sekarang ini menjadi cerminan bahwa kondisi sosial ekonomi serta kapabilitas industri di negeri tercinta ini meningkat pesat selama 40 tahun terakhir. Selain itu harus kita akui bahwa Kijang adalah pionir dan tulang punggung serta model yang membuka jalan bagi model-model Toyota lainnya untuk bisa diproduksi secara lokal," kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.

Setelah 10 tahun sejak kemunculannya berhasil menjadi pilihan konsumen Indonesia, sebanyak lebih dari 50 unit Kijang Generasi 3 buatan anak bangsa dikapalkan pertama-kalinya ke pasar global: Brunei Darussalam, Papua New Guinea, dan beberapa negara di kepulauan Pasifik seperti Fiji, Vanuatu, dan Solomon. Saat itu, tepatnya di tahun 1987, unit-unit Kijang diangkut menggunakan metode tradisional seperti jaring tali dan rantai untuk dinaikan ke kapal laut serta harus berbagi pelabuhan sandar di Tanjung Priok dengan komoditas ekspor-impor lain termasuk hewan ternak seperti sapi.

Ekspor Kijang dengan volume rata-rata 50 unit per bulan hingga 2013 meningkat signifikan ketika ekspor Kijang Generasi 5, atau lebih dikenal dengan nama Kijang Innova, memberi peluang bagi Toyota Indonesia untuk memiliki akses yang lebih luas ke pasar manca negara. Sekarang, 30 tahun sejak ekspor perdana, volume dan negara tujuan ekspor Kijang Innova melonjak hingga ke kisaran 1,400 unit per bulan ditujukan ke 29 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Oseania, dan Timur Tengah. Kijang Innova dikapalkan melalui terminal khusus kendaraan utuh di Pelabuhan Tanjung Priok yang dilengkapi dengan fasilitas fisik dan non-fisik modern guna menjamin kendali mutu Kijang Innova dan produk-produk ekspor lainnya.

"Toyota Indonesia kini telah menjadi salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia-Pasifik. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, kami akan berupaya keras untuk selalu meningkatkan kinerja dan kapabilitas kami sehingga Toyota Indonesia mampu menjawab tuntutan konsumen Indonesia dan manca negara, serta tuntutan perkembangan teknologi otomotif dan tantangan di masa mendatang, sekaligus secara berkesinambungan dapat memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara Indonesia," ujar Warih.

Sembodo RENTCAR melayani rental mobil untuk perseorangan maupun perusahaan. Mobil-mobil seperti Alphard, Innova serta Mini Bus Hiace untuk Pariwisata juga tersedia.

Berita Terkait

©2024 Sembodo RENTCAR - Car Rental Solution. All Rights Reserved