Berita

Sewa IIMS 2018: Mercedes-Benz E 350 e, Apa Unggulnya Sistem Hybrid?

22 April 2018

IIMS 2018: Mercedes-Benz E 350 e, Apa Unggulnya Sistem Hybrid?

Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBI) memamerkan kembali E-Class plug-in hybrid E 350 e pada IIMS 2018. Mobil ini plug-in hybrid, yang menggabungkan mesin bensin dengan motor elektrik yang ditenagai baterai. Artinya, mobil bisa melaju dengan memakai tenaga dari mesin bensin saja, penggerak motor elektrik saja atau menggabungkan antara keduanya (kombinasi). Apakah dengan itu E 350 e lebih baik dari E-Class bermesin bensin? Jawabannya iya, melihat sejumlah keunggulan yang ditawarkan dari E 350 e.

Menurut Richie Unsulangi selaku Product Expert for Passenger Car Mercedes-Benz Indonesia, E 350 e plug-in hybrid punya output power yang lebih besar ketimbang E-Class biasa. Itu dimungkinkan karena ada baterai yang menyuplai daya ekstra, selain dari mesin konvensional. "Pertama, horse power dan torsi lebih tinggi. Kedua, emisi lebih rendah karena saat menggunakan daya baterai tidak ada emisi gas buang," papar Richie. "Sisanya sama dengan E-Class biasa, tarikan mesin sampai fiturnya pun sama, cuma tambah baterai dan tenaga itu tadi," ujar Richie lagi.

Itu berarti, Anda bisa mendapat sebuah E-Class dengan karakter yang sama, tapi mendapat keuntungan tenaga dan torsi yang meningkat drastis. Bahkan akselerasi spontan khas kendaraan elektrik juga bisa dirasakan. Output tenaganya bertambah 8,5 hp dari E-Class standar, menjadi sekitar 290 hp. Torsi juga naik dari 350 Nm menjadi jadi 550 Nm. Output itu hasil kombinasi mesin bensin dan penggerak elektrik. Sedang penyalur daya juga sama, 9G-Tronic.

Ada empat Drive mode hybrid: Hybrid full, eMode, eSafe dan Charging. Sedang mode berkendara dinamis atau Dynamic Mode juga tetap tersedia seperti pada E-Class standar. Saat memakai mode dynamic Sport, menyedot daya baterai lebih cepat, tapi sensasinya pasti berbeda dibanding E-Class biasa.

Diklaim E 350 e dapat melaju hingga jarak 30 km dengan memakai baterai saja. Sedang pengisian bisa disesuaikan berdasarkan ampere yang dipilih. "Ada 4 ampere meter yang bisa dipilih. Di cluster meter ada pilihan 7, 10, 13 dan 16 ampere. Kalau kita pilih 16, charge nya cuma satu setengah jam, kalau pakai 7 ampere itu empat setengah jam," ungkap Richie.

Sedang Wall Box charger dijual terpisah dan disarankan daya watt di rumah minimum 6.000 watt, karena membutuhkan sekitar 4.500 watt ketika digunakan untuk mengisi baterai melalui Wall Box charger. Baterainya menggunakan Li-ion dengan fitur tidak akan over-charge karena bisa memutus arus otomatis kalau baterai sudah terisi penuh.

Mercedes-Benz E 350 e Plug-in Hybrid memang sangat menarik. Anda bisa mendapat segala kebaikan yang dimiliki E-Class dengan tambahan tenaga dan torsi lebih besar sekaligus bisa berkontribusi terhadap lingkungan. Sayangnya, mobil ini belum dijual karena MBI masih menuggu regulasi dan insentif dari pemerintah. Kalau jadi dipasarkan dan bisa lebih murah dari E-Class bensin, yang saat ini dijual di kisaran Rp 1,3 miliaran, tentu jadi pilihan yang menarik.

Penasaran dengan Mercedes-Benz E 350 e? Datang saja ke IIMS 2018. Anda bahkan bisa mencobanya langsung di arena test drive IIMS 2018 dan rasakan sensasi plug-in hybrid milik E 350 e.

Sembodo RENTCAR melayani rental mobil untuk perseorangan maupun perusahaan. Mobil-mobil seperti Alphard, Innova serta Mini Bus Hiace untuk Pariwisata juga tersedia.

Berita Terkait